StrategIFokus
harus fokus pada pengembangan kualitas, visibilitas, dan jaringan internasional di departemen Anda.
1. Academic Reputation (Reputasi Akademik)
Kriteria ini memiliki bobot tertinggi (hingga 40% di metodologi QS lama, 30% di metodologi terbaru) dan dinilai berdasarkan survei global akademisi yang mengidentifikasi institusi terkemuka di bidangnya.
Peningkatan Riset Berkualitas Tinggi:
Fokus pada publikasi di jurnal neurologi internasional bereputasi (Q1/Q2, faktor dampak tinggi).
Dorong kolaborasi riset dengan universitas atau pusat neurologi terkemuka dunia (misalnya, program pertukaran peneliti/dosen).
Secara aktif mempromosikan hasil riset unggulan departemen melalui konferensi internasional, webinar, dan media sosial akademik.
Visibilitas dan Jejaring Akademik:
Fasilitasi partisipasi staf pengajar dalam komite editorial jurnal internasional, organisasi profesi neurologi global, dan konferensi internasional sebagai pembicara undangan.
Tingkatkan visibilitas online profil akademik dosen (Google Scholar, Scopus, ResearchGate, ORCID) untuk memudahkan akademisi global mengenal karya mereka.
Selenggarakan seminar/konferensi internasional di bidang neurologi dengan mengundang pakar-pakar terkemuka dunia sebagai pembicara utama.
Strategi:
-
Publikasi bereputasi tinggi: Dorong staf untuk publikasi di jurnal Q1/Q2 (Scopus/WoS). Buat internal grant dan reward system.
-
Kolaborasi riset global: Bangun MoU dengan universitas luar negeri, terutama yang sudah masuk top 500 dunia.
-
Conference visibility: Pastikan staf menjadi pembicara di konferensi neurologi internasional (WFN, AAN, EAN, APAN).
-
Academic branding: Perkuat kehadiran digital (website, media sosial, profil Scopus, Google Scholar departemen).
-
Center of excellence: Jadikan Departemen Neurologi dikenal karena keunggulan riset di bidang tertentu (misalnya stroke prevention in Asia atau neurogenetics).
2. Employer Reputation (Reputasi Pemberi Kerja)
Kriteria ini dinilai melalui survei global pemberi kerja mengenai institusi yang menghasilkan lulusan terbaik.
Kualitas Lulusan yang Relevan:
Pastikan kurikulum neurologi mutakhir dan relevan dengan kebutuhan industri kesehatan global (rumah sakit, pusat riset, industri farmasi/medis).
Perkuat program magang atau rotasi klinis di rumah sakit/institusi kesehatan bereputasi, baik domestik maupun internasional.
Tingkatkan keterampilan non-teknis (komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, etika) pada residen dan lulusan.
Jejaring Alumni dan Pemberi Kerja:
Bangun hubungan yang kuat dengan alumni yang bekerja di posisi strategis di seluruh dunia.
Lakukan survei berkala dan pertemuan (liaison) dengan pemberi kerja utama (direktur rumah sakit, kepala departemen) untuk mendapatkan umpan balik dan masukan kurikulum.
3. Citations per Faculty (Kutipan per Staf Pengajar)
Kriteria ini mengukur dampak dan kualitas penelitian departemen.
Peningkatan Dampak Riset:
Fokus pada riset yang memiliki potensi tinggi untuk dikutip (riset terobosan, studi multisenter, studi klinis penting).
Terapkan kebijakan riset yang mendorong publikasi open access (jika sesuai) untuk meningkatkan aksesibilitas dan potensi kutipan.
Lakukan pelatihan intensif tentang penulisan artikel ilmiah yang efektif dan cara memilih jurnal yang tepat.
Standarisasi data dan metodologi riset klinis dan translasi agar temuan lebih kredibel dan dapat direplikasi, sehingga meningkatkan citability.
4. Faculty Student Ratio (Rasio Staf Pengajar-Mahasiswa)
Kriteria ini mencerminkan kualitas pengajaran dan tingkat dukungan yang diterima mahasiswa.
Optimasi Rasio:
Rekrutmen Staf Pengajar Baru: Merekrut staf pengajar dengan kualifikasi dan track record riset yang kuat untuk menjaga rasio tetap rendah.
Efisiensi Pengajaran: Optimalkan alokasi tugas pengajaran dan klinis staf pengajar agar waktu mereka efektif.
Manajemen Jumlah Mahasiswa: Lakukan evaluasi strategis terhadap kapasitas penerimaan mahasiswa (terutama program pascasarjana dan residensi) agar tidak melebihi kemampuan daya tampung staf pengajar.
5. International Students (Mahasiswa Internasional) & 6. International Faculty (Staf Pengajar Internasional)
Kedua kriteria ini mengukur internasionalisasi lingkungan akademik dan keragaman institusi.
Rekrutmen Talenta Internasional:
Program Pertukaran dan Kolaborasi: Aktifkan dan perluas program pertukaran pelajar/residen jangka pendek dan jangka panjang dengan institusi neurologi di luar negeri.
Beasiswa Internasional: Tawarkan atau fasilitasi beasiswa/pendanaan khusus untuk menarik mahasiswa pascasarjana dan residen dari luar negeri.
Perekrutan Staf Pengajar Asing: Rekrut staf pengajar asing (dosen atau peneliti) dengan keahlian spesialis atau pengalaman internasional yang dapat memberikan nilai tambah.
Lingkungan yang Mendukung: Pastikan layanan dan fasilitas departemen ramah internasional (dukungan bahasa, akomodasi, proses administrasi yang mudah).
Aktivitas Internasional:
Luncurkan program gelar bersama (joint degree) atau program khusus (international track) yang menarik bagi mahasiswa internasional.
Dorong staf pengajar untuk mengajar kursus internasional atau menjadi dosen tamu di universitas mitra luar negeri.
Gunakan bahasa Inggris dalam seminar dan publikasi sebagai bahasa komunikasi riset dan akademik.


Komentar