Saya dan oles- oles anti nyeri

Saya punya dua kisah tentang oles-oles yang sangat membekas. 

Yang pertama, 

Saat istri minta antar beli oles2 pas perjalanan jauh. Ketika pegal sudah taktertahankan, berangkatlah kami ke apotik. Ke mas penjaganya, istri minta analgetic gel. Mas apotik nya bingung toleh-toleh. Mungkin gak nyambung. Beda bahasa dan logat. Spontan saya bantu istri pakai sedikit teriak,” Pain-killer gel, please.” Sambil peragakan gerakan oles-oles, maju-mundur. Dan....Alhamdulillah...mantuk-mantuk si mas tanda paham hehehe....


Yang kedua. 

Saat praktik sore, seorang pasien ibu mengeluh nyeri tangan. Ujung-ujung jari kaku. Katanya,” Dok, bisa minta resep oles2 nya merk ini.....”. Asli, saya kaget. Saya jawab sambil senyum,” Bu, di sini ada obat oles-oles. Tetapi merk itu adanya di minimarket bu. “. Eh, si Ibu senyum-senyum juga...


Dalam hati saya...

Oles-oles merk itu ada di rak dekat kasir, baris atas nomor dua dari kanan, warna-warni kuning, ijo, merah...hehehe


Tapi bener lho si ibu kalau oles-oles masih bisa untuk terapi nyeri. Tunda telan obat, maupun suntik. Prinsipnya pakai yang oles kalau memang ringan...


Bisa baca-baca di sini... https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6483762/

Komentar

Postingan Populer