Menguji saat work from home

Alhamdulillah terbantu e-learning. Dulu sempat benci moodle karena harus lewat admin. Saya ndak suka tergantung orang. Ternyata lewat moodle bisa kerja sendiri. Pakai moodle juga terasa ringan, asal rajin otak atik, buka tutup sebentar. Seperti kemampuan plastisitas di otak. Misal: kita melewati jalan baru. Awal pasti terasa berat dan asing. Tetapi, coba kalau kita lewati 7 kali seminggu, Surabaya-Gresikpun terasa sedekat jarak rumah ke kantor eh jadi curhat.....:). Banyak nasihat dari kawan untuk buat semacam latihan ujian atau semacam pretes sebelum ujian utama. Ini penting untuk kita tahu kemungkinan celah-celah kesalahan. Coba lah 5 atau bbrp soal, minta murid menjawab. Alhamdulillah ujianpun berjalan lancar.

Cara kedua. Saya juga coba ujian pakai blog gabung zoom. Cara ini juga mempermudah awasi ujian. Blog mempunyai fasilitas canggih, yakni bisa tahu kalau ada "siluman2" atau tamu takdiundang mencoba akses. Zoom juga membantu melihat gerak-gerik mencurigakan. Dan itu benar2 terjadi. Awal ujian, siluman-siluman mencoba akses alamat saya. Akhirnya, alarm kubunyikan,"Dik, link web tidak boleh dibagikan ya. Ini ujian.". Terdengar jawaban dari zoom seberang," ya, eh tidak.".hahaha.... Alhamdulillah, ilmu "alarm " ini saya pelajari minggu lalu. Saat saya jaga salah satu ujian nasional online.

Menurut saya, saat kondisi seperti ini, guru dan dosen tetap bs mengelola kuliah dan ujian secara mandiri. Tanpa perlu belajar pemrograman, coding dll. Yang utama, seperti nasihat sesepuh2 kita: niat lurus, rajin berdoa, banyak ikhtiyar, dan berkawan dengan teman-teman yang baik. Kawan itu penting seperti Kawan-kawan saya alumni kursus di Bandung, yang banyak membantu konsultasi e-learning ....

.Jazakumullah khairan katsiran

Komentar

Postingan Populer