Elearning from home: Cara dapat konten mengajar!
Meniru guru-guru SD anak-anak saya saat stay at home. Mereka malam hari masih mengajar lewat video call.
Anak2 saya senang, bahkan minta dibelikan headset besar.
Terjadi rebutan khas anak SD kelas 3 vs kelas 1.
Laptop kerja sayapun dipakai.
Keenakan, si kakak bilang, "Bi nanti aku pakai laptop punya abi ya".
Bundanya geleng2. Bundanya yang (dulu) blogger saja ndak bisa pakai laptopku.
Hahaha…
Zaman sudah berubah. Cukup dia lihat saya nge-klik, MasyaAllah... Otak anak memang cepat merekam. IQ TK nya memang diatas IQ saya. Kalau komputer saya spek biasa saja. Gambar buah, tipis, dan gak pro. Tapi Alhamdulillah sangat membantu.
Saya amati dan tiru cara guru2 SD. Konten atau materi ajar itu intinya. Mulailah saya berburu konten. Saya “paksa” para pengajar di blok ajar yang saya ampu. Saya beri panduan. Boleh kirim file ppt+suara, video atau apapun media. Saya tawarkan, saya bersedia datang ke departemennya untuk rekam suara. Jawaban bisa ditebak, hampir semua pengajar menolak didatangi! Lha saat itu awal wabah Corona….
Awalnya ada yang malu-malu. Gak pede slide-nya diberi suara. Katanya, suara masih serak2. Saran saya ke beliau, “Direkam saja suaranya, tanpa slide!"….hahaha… Saya pikir, siapa butuh slide. Suara serak membuat wibawa. Juga murid berimajinasi seperti mendengar sandiwara radio.
Pengajar yang lain, sangat bersemangat merekam suaranya. Suara panjang hampir sejam! Alhasil 200Mb lebih. Gak muat di blog gratisan saya. Solusi: link-kan saja di drive online gratisan.
Sempat senyap berhari-hari. Tidak ada lagi yang kirim file-file. Saya dapat ide darurat: kerahkan siswa. Cara "Self directed learning", mungkin harfiahnya: Kau mau dapat ilmu apa, Kau bekerja keraslah meraihnya.
Berhari-hari mereka secara daring meminta kesediaan para pengajar. Bila gagal, lapornya ke saya. Jawaban saya singkat, teruslah berusaha tetap semangat! Tidak mudah memang. Seperti murid silat meminta guru menurunkan jurus andalan. Butuh kesabaran.
Akhirnya, usaha ini menunjukkan hasil. Malam-malam minggu terakhir, siswa mengabarkan telah kirimkan file-file ke email saya. Ada kiriman file bersuara. Ada juga jawaban siap memberi kuliah melalui vidcal. Alhamdulillah. Terakhir, ada pengajar yang mengirim file disertai text naskah yang bagus dan panjang. Lebih panjang dari yang saya tulis ini….:)
Zaman sudah berubah. Cukup dia lihat saya nge-klik, MasyaAllah... Otak anak memang cepat merekam. IQ TK nya memang diatas IQ saya. Kalau komputer saya spek biasa saja. Gambar buah, tipis, dan gak pro. Tapi Alhamdulillah sangat membantu.
Saya amati dan tiru cara guru2 SD. Konten atau materi ajar itu intinya. Mulailah saya berburu konten. Saya “paksa” para pengajar di blok ajar yang saya ampu. Saya beri panduan. Boleh kirim file ppt+suara, video atau apapun media. Saya tawarkan, saya bersedia datang ke departemennya untuk rekam suara. Jawaban bisa ditebak, hampir semua pengajar menolak didatangi! Lha saat itu awal wabah Corona….
Awalnya ada yang malu-malu. Gak pede slide-nya diberi suara. Katanya, suara masih serak2. Saran saya ke beliau, “Direkam saja suaranya, tanpa slide!"….hahaha… Saya pikir, siapa butuh slide. Suara serak membuat wibawa. Juga murid berimajinasi seperti mendengar sandiwara radio.
Pengajar yang lain, sangat bersemangat merekam suaranya. Suara panjang hampir sejam! Alhasil 200Mb lebih. Gak muat di blog gratisan saya. Solusi: link-kan saja di drive online gratisan.
Sempat senyap berhari-hari. Tidak ada lagi yang kirim file-file. Saya dapat ide darurat: kerahkan siswa. Cara "Self directed learning", mungkin harfiahnya: Kau mau dapat ilmu apa, Kau bekerja keraslah meraihnya.
Berhari-hari mereka secara daring meminta kesediaan para pengajar. Bila gagal, lapornya ke saya. Jawaban saya singkat, teruslah berusaha tetap semangat! Tidak mudah memang. Seperti murid silat meminta guru menurunkan jurus andalan. Butuh kesabaran.
Akhirnya, usaha ini menunjukkan hasil. Malam-malam minggu terakhir, siswa mengabarkan telah kirimkan file-file ke email saya. Ada kiriman file bersuara. Ada juga jawaban siap memberi kuliah melalui vidcal. Alhamdulillah. Terakhir, ada pengajar yang mengirim file disertai text naskah yang bagus dan panjang. Lebih panjang dari yang saya tulis ini….:)
Komentar