Stroke Sirkulasi Posterior
Seperlima dari semua serangan iskemik transient (TIA) dan stroke
iskemik terjadi pada wilayah vertebrobasilar, atau sirkulasi posterior.
Anatomi Sirkulasi posterior
Arteri vertebralis, cabang pertama arteri subklavia dan (kadang) langsung dari arkus aorta.
Arteri vertebralis dapat dibagi menjadi 4 (empat) segment.
Yang pertama (V1) adalah arteri vertebralis memasuki
foramen ada prosesus transversus dari vertebra servikal kelima atau keenam. Segmen kedua (V2) adalah bagian yang naik ke atas melalui
foramen transversus, sampai arteri muncul di
samping lateral atlas. Segmen ekstrakranial
terakhir (V3) kemudian membentuk putaran yang memungkinkan gerakan bebas dari
kepala. Segmen ekstrakranial terakhir
(V3) kemudian membentuk putaran yang memungkinkan menyesuaikan dengan gerakan kepala.
Segmen intrakranial (V4), arteri
menembus membran atlanto-oksipital, dura mater, arachnoid mater dan berakhir
ketika dua arteri vertebralis menyatu membentuk arteri basilar pada ventral medullopontine
Diameter lumen arteri vertebral 3-5 mm. Hipoplasi
unilateral jika diameter 2 mm atau kurang. Hipoplasi lebih sering pada sisi
kanan jika dibanding kiri.
PICA (Posterior
Inferior Cerebellar Arteri) pada umumnya berasal dari cabang intracranial arteri
vertebra, namun 9-20 % kasus berasal dari ekstrakranial, bahkan ada yang
berasal dari arteri basilar. PICA bisa absen pada 10% kasus.
Cabang
arteri basilar lannya adalah arteri pons, AICA (Anterior Inferior Cerebellar
Artery), arteri cerebellar superior dan PCA (Posterior Cerebral Artery).
Untuk
cabang-cabang arteri tersebut, terdapat variasi-variasi individual. Bersama
PICA, arteri-arteri tersebut memberikan suplai terhadap cerebellum, medulla
oblongata, pons, dan bagian posterior otak tengah.
Pada
kebanyakan, PCA berasal dari bifurkasi arteri basilar. Namun, arteri karotis
interna juga memberikan kontribusi melalui arteri communicating posterior. Bagian
dari PCA antara arteri basilar dan arteri communicating posterior disebut
sebagai bagian precommunicating, atau segmen P1. Pada sekitar 10% dari
individu, segmen P1 ini tidak ada dan suplai PCA secara eksklusif dipasok oleh
arteri karotis interna. Varian ini dikenal sebagai PCA fetal.
Cabang
penetrasi PCA mensuplai otak tengah, hipotalamus, dan talamus. Cabang lain PCA
mensuplai daerah lateral dan medial geniculatum, parahipocampal, korpus
callosum, sisi bawah lobus temporal dan lobus oksipital.
Pada
beberapa kasus, kapsula interna bagian posterior mendapat suplai dari PCA, dan
infark yang terjadi akan memberikan gejala hemiparesis.
Mekanisme penyakit
Penyebab
utama iskemik sirkulasi posterior adalah kardioembolik, atherosklerosis arteri
besar, dan small artery disease. Atherosklerosis biasanya pada daerah arteri vertebra.
Insufisiensi
vertebrobasilar karena oklusi vertebrobasilar telah diusulkan menjadi penyebab
penting dari gejala sirkulasi posterior yang berulang, tapi temuan dari studi
hubungan klinis-imejing menyebutkan bahwa hal ini jarang terjadi.
Pada
New England Posterior Circulation
Register, hanya 13 dari 407 pasien terkait iskemik arteri vertebra.
Diseksi
arteri vertebralis juga merupakan penyebab penting, terutama stroke pada dewasa
muda. Diseksi tersebut paling sering terjadi pada V2, saat arteri berjalan
dalam foramen transversus, atau V3, saat arteri berjalan di lateral servikal (C1
dan C2).
Beberapa
penyebab lainnya seperti: subclavial
steal syndrome yang merupakan aliran retrograde pada arteri vertebra karena
stenosis proksimal (atau oklusi) arteri subklavia ipsilateral.
Gambaran klinis
Gejala
klinis bisa berupa vertigo, ataksia, gangguan lapang pandang, gangguan gerak
bola mata, kelemahan bilateral, penurunan kesadaran, juga gejala non-localising
(kelemahan unilateral, gangguan pernafasan, nadi, tekanan darah, disorientasi,
kebingungan hingga gangguan memori.
Dari
studi pada 407 pasien, keluhan yang sering adalah dizziness, kelemahan
unilateral, disarthria, nyeri kepala, mual dan muntah. Sedangkan pemeriksaan
klinis yang sering adalah didapatkan kelemahan, ataksia, disarthria dan
nistagmus. Gejala klasik sindroma batang otak seperti Wallenberg, Weber,
Benedikt sangat jarang diketemukan.
Arteri
labirin (atau arteri auditory interna) yang memasok sistem audiovestibular
perifer biasanya merupakan cabang dari AICA. Dengan demikian, oklusi arteri ini
menyebabkan vertigo ataupun gangguan pendengaran.
Pemeriksaan penunjang.
MRI
sensitif untuk infark sirkulasi posterior. Duplex ultrasound dapat untuk
mengidentifikasi stenosis karotis namun lebih kurang sensitif untuk stenosis
arteri vertebra. MRA dan CTA dapat memberikan visualisasi arteri dan deteksi
ekstrakranial dan intrakranial stenosis.
Komentar