Ancrod !!!

Ancrod, berasal dari racun ular dari Malaysia (Calloselasma rhodostoma) menginduksi defibrinogenation dalam manusia melalui pembelahan fibrinopeptide A dari fibrinogen. Ancrod bekerja pada berbagai tahap koagulasi dan sirkulasi darah dengan nerusak substrat yang dibutuhkan untuk pembentukan trombus: perusakan fibrinogen akan mengurangi kekentalan darah, yang meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan proses trombolisis oleh stimulasi aktivator plasminogen endogen.

Sejak 1980-an, ancrod telah dinilai untuk berhasil dalam pengobatan stroke iskemik akut dalam tiga uji acak kecil. Hasil cenderung menjadi lebih baik dengan ancrod dibandingkan dengan plasebo, juga dengan perdarahan intrakranial yang rendah.

Pada ESTAT European Stroke Treatment with Ancrod Trial dengan Ancrod dilakukan untuk menilai efek jika diberikan dalam waktu 6 jam. ESTAT adalah multisenter, acak, double-blind, placebo controlledfase III studi, yang dilakukan di negara-negara Eropa, Australia, dan Israel. 1222 pasien dengan stroke iskemik akut dilibatkan dalam percobaan ini. CT scan otak dilakukan untuk menyingkirkan perdarahan intrakranial dan infark iskemik besar. Outcome yang dinilai adalah derajat fungsional pada 3 bulan (kelangsungan hidup, Barthel Indeks dari 95 atau 100, atau kembali ke tingkat prestroke). Derajat fungsional pada 3 bulan evaluasi tidak berbeda antara pasien yang diberi ancrod (42%) dan mereka yang diberikan placebo (42%) (p = 0,94, OR = 0,99, 95% CI, 0,76 -1 · 29).

Komentar

Postingan Populer