Neuroproteksi non-farmakologi mencegah iskemik

Pencegahan kerusakan otak karena iskemik dapat dengan cara nonfarmakologik. Yang sering dipakai adalah terapi (1)mengkontrol suhu tubuh, (2) kadar gula (3) tekanan darah dan (4) saturasi oksigen arterial. 
Hubungan antara hipertermia dan stroke iskemik belum sepenuhnya diketahui dan menimbulkan pertanyaan yang masih belum terjawab. Pada model eksperimental, telah menunjukkan bahwa hipotermia mengurangi kerusakan otak setelah oklusi arteri serebral. Dalam situasi ini, efektivitas hipotermia tampaknya berhubungan dengan kondisi awal pada 2 jam hingga 24 jam pertama. Hipertermia berasal setelah iskemia menghasilkan kerusakan otak yang lebih besar.
Peningkatan glukosa darah adalah umum terjadi pada fase awal stroke.Beberapa menyatakan bahwa hiperglikemia selama akut stroke merupakan cerminan dari diabetes mellitus sebelumnya yang mungkin belum terdeteksi.  Pada percobaan hewan model iskemia menunjukkan bahwa hiperglikemia dapat merusak saraf  melalui asidosis dan pembentukan laktat.
Hipertensi sistemik pada saat stroke iskemik akut merupakan respon fisiologis untuk mempertahankan perfusi serebral yang memadai dalam penumbra iskemik. Dalam batas tertentu (sesuai guideline) harus diturunkan. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menginduksi pembentukan edema otak, transformasi perdarahan dan kerusakan pembuluh darah lebih lanjut.
Pasien dengan stroke akut harus dipantau menggunakan oksimetri pulsa, dengan target tingkat saturasi oksigen lebih dari 95% . 

(Neuroprotection in Brain Ischemia; 2006) 
 

Komentar

Postingan Populer