Menu spesial hari ini: Sayur bayam

Sepulang dari rumsahsakit, siang ini perut terasa lapar. Ditambah udara surabaya yang agak panas. Buka tutup meja makan, eh menu makan tersaji sayur bayam. Bayam, sebuah sayur yang konon kaya zat besi dan berjuta manfaat lain. Siang yang agak panas ini terasa segar saat makan bayam hari ini. Ditengah-tengah makan bayam timbul pertanyaan. Bayam ini dari mana? iseng tanya istri. Eh bayam ini dari mana dik? Beli apa yang di halaman itukah? Sambil melirik ke halaman, kata istriku ” Iya mas, bayam yang itu”. Wah tambah lahap kumakan sayur itu.
Angan-anganku langsung melayang ke masa lalu. (ciee…). Alkisah bayam di tengah halamn itu bukan bayam biasa. Lebih tepatnya bayam yang luar biasa. Bayam itu kalau tidak salah dulunya berasal dari bibit sayur bayam. (yo jelas ae). Yang sengaja dibuang saja di tengah-tengah halaman. Cerita berlanjut, si bibit bayam itu terus mengalami proses di dalam tanah. Hingga akhirnya terjadilah suatu peristiwa. Saluran air cucian di rumah kami mampet dan buntu. Hingga air cucian pun meluber kemana-mana. Si Bayam yang masih imut pun kebagian air tumpahan tersebut. Sehari, dua hari…genangan berkurang. Namun setelah kami cuci pakaian, genangan pun bertambah lagi. Begitu seterusnya. Becek dan becek pokok e. hingga becekpun bertambah saat turun hujan lebat mengguyur surabaya. Tapi buat si bayam, dia semakin cepat bermetabolisme, dia tumbuh semakin besar dan tinggi, daun-daunnya juga semakin mekar. Dan sudah tumbuh biji-biji kecil di ujung-ujungnya. Yang dulunya halaman itu kelihatan kering. Sekarang sudah ada makluk imut berwarna ijo…
Si ijo pun mulai meninggi sekitar 50 cm. Di sebelahnya pun dia sudah punya anak. Mungkin berasal dari bijinya yang tertiup angin…
Robbanaa maa kholaqta haadzaa baathilan
Di dunia ini tidak ada satupun yang sia-sia. Sebuah biji bayam terbuang pun bisa menambah hemoglobin kita. Air buangan limbah cucian pun mengandung hormon pertumbuhan buat si ijo imut.

Komentar

Postingan Populer