Menjadi sehat dengan mudik


dr. M.S .Ardhi

Alhamdulillah, telah datang hari Idul fitri. Hari yang Fitri. Fitri yang menurut para pakar bahasa arab berarti berbuka ( yakni berbuka puasa jika terkait dengan puasa). Berasal dari kata “ fithru/ifthaar”. Jadi Idul Fitri bisa berarti hari raya berbuka puasa. Saat ketika umat muslim kembali berbuka (tidak berpuasa lagi) setelah selama sebulan kita berpuasa Ramadhan. Ada juga kata lain yang mirip dan sering dikaitkan dengan idul fitri, yaitu kata “fithrah”, kembali seperti semula, suci.
Di Indonesia, dalam idul fitri, ada banyak sekali muatan budaya lokal menyertainya. Salah satunya adalah mudik. Istilah mudik sendiri diduga merupakan istilah asli bangsa Indonesia. Tidak diketahui dengan jelas asal usul istilah ini. Kalau menurut definisi yang sederhana, mudik bisa berarti pulang (kembali) ke kampung halaman. Disertai bertemu keluarga, dan khususnya dilakukan sekitar lebaran. Untuk lamanya mudik, bervariasi. Boleh hanya 1, 2, 3 hari. Bahkan seminggupun kalau perlu. Dan mudik umumnya disertai aktivitas, tradisi silaturahmi dan lainnya. Perlu dibedakan, jika pulang kampungnya selain lebaran, istilahnya mungkin bukan mudik. Barangkali cukup disebut PULKAM (PULang KAMpung) atau “mulih” saja.

Mudik diyakini bisa memberikan manfaat kesehatan. Tentu bila penerapannya tepat sesuai cara hidup sehat. Kalau menyimak definisi sehat menurut badan kesehatan se-dunia, WHO sejak tahun 1950an, sehat berarti suatu keadaan yang sempurna baik secara jasmani, rohani dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Saya potong, hanya akan kutip sehat jasmani, rohani, dan sosial.

Mudik dan sehat jasmani.

Bagaimana caranya bikin mudik sehat jasmani? Sebuah contoh sederhana bagi yang berkendara saat mudik, otot-otot tubuh tertentu akan lebih banyak berkontraksi. Minimal otot-otot kaki-tangan untuk nge-gas, kopling, ataupun nge-rem. Kegiatan ini jika dilakukan terus-menerus akan menimbulkan penumpukan asam laktat. Terutama jika anda berkendara dalam keadaan kurang oksigen. Penumpukan asam laktat ini akan menyebabkan sel-sel otot tubuh kita bengkak dan tidak dapat berfungsi optimal. Efek salah satunya akan timbul kelelahan. Sehingga otot-otot pun perlu beristirahat. Jika kaki dan punggung pegal, mata mengantuk, saatnya beristirahat sejenak. Kendorkan otot-otot yang kaku dengan berhenti sejenak di pinggir jalan, menghirup udara segar, sambil menggerak-gerakkan badan secara ringan.

Contoh lain cara bikin mudik yang sehat. Saat mudik perlu dilatih tahan nafsu. Dalam suasana lebaran, biasanya disertai silaturrahim, berkunjung ke rumah saudara-saudara sesama muslim lainnya. Saat itulah, berbagai makanan khas lebaran disajikan. Jajanan maupun makanan berat seperti kue, lontong, sayur lodeh, bandeng, emping tertata rapi di meja. Minuman sirup, teh manis, kopi hingga minuman ringan. Saat inilah, makan perlu kita kendalikan. Melinjo memang menggoda. Kastengel berisi kombinasi adonan keju dan tepung pun merangsang air liur keluar. Namun, saat itulah, hal yang dilatih sejak ramadhan diterapkan. Ketika Ramadhan, kita dilatih, hal yang halal pun kita jauhi. Sejak saat sahur hingga magrib tiba., makanan yang paling enakpun kita tidak memakannya. Sekarang saatnya menerapkan. Dalam suasana lebaran ini, hal yang halal pun perlu dibatasi. Bagi yang memiliki peningkatan asam urat, batasilah makanan-makanan tinggi kandungan asam urat seperti jerohan, sarden, burung dara, unggas, kaldu, emping dan Tape. Untuk mempermudah mengingatnya, ada singkatan untuk makanan-makanan tersebut. Prof Dr. dr. AskandarTjokroprawiro SpPD konsultan diabetes dan nutrisi, seorang pakar dan peraih Habibie Award. Beliau biasa menyingkat huruf depan makanan-makanan tersebut JASBUKET. Sehingga masyarakat lebih mudah mengingatnya. Langkah berikutnya bila sudah mengetahui makanan-makanan tersebut, terutama yang memiliki asam urat, sebisa mungkin hindarilah. Kalau terpaksa, cukup incip-incip saja. Untuk ini, adalagi singkatan yang populer dikalangan dokter saat menasehati pasiennya, yakni: B.N.I (Batasi, Nikmati, Imbangi). Penerapannya bisa berupa batasi jumlahnya, nikmati makanan walau sedikit, dan imbangi dengan olahraga secukupnya.


Mudik dan sehat rohani.
Bila mudik diawali dengan niat tulus. Diikuti amalan-amalan yang baik. Setelah sebulan Ramadhan dilatih, inilah saat menerapkannya. Minimal menahan amarah ketika mobil disalip mobil lain. Berpikirlah postitif. Siapa tau yang menyalip sedang kebelet. ( Kebelet menyalip maksudnya…). Ataupun ketika macet, manfaatkan waktu luang tersebut. Paling mudah, dengan membawa Kaset, CD, ataupun MP3 player yang berisi lagu. Terutama lirik-liriknya mendekatkan padaNya. Bagaimana kalau tidak bawa gadget tersebut???. Mudah, Caranya: bernyanyilah! ciptakan lagu! Para alumni smuda terkenal sukses di bidang musik. Barangkali dengan lagu ciptaan anda, putra atau putri yang bobok jadi terbangun. Sadar kalau ayah atau bundanya tenyata bersuara merdu…(ciee…)

Terakhir,
Mudik dan sehat sosial.
Ketika mudik, biasanya ada aktivitas lain. Salah satunya dapat berupa silaturrahim. Silaturrahim dengan keluarga, sodara, mertua, kawan lama, sejawat dan lain-lain. Sebisa mungkin sempatkan mampir ke teman. Menanyakan kabar. Setelah lama tidak bertemu. Kabar tentang orangtua, istri, anak, pendidikan, karier, pekerjaan dan sebagainya. Dari Silaturrahmi, barangkali kita menemukan proyek baru. Anggap saja jika dapat proyek, itu bonus Tunjangan Hari Raya.
Jika ada yang bersedih, sebisa mungkin, mari kita hibur. Hari yang fitri adalah hari raya. Saatnya bergembira.


Mari jaga kesehatan jasmani-rohani-sosial.
Taqobbalallahu minna wa minkum. Taqobbal ya Karim.
Semoga Allah menerima ibadah kita, termasuk ibadah puasa kita.
amien
Mohon maaf bila ada kesalahan.

Komentar

Postingan Populer